Pages

Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Mei 2010

pertengahan bulan,

16 maret
saya ke RSSA.
dengan kondisi kaki yang parah.
bahkan sampai berdarah-darah.
sampai harus menahan sakit yang luar biasa.
menahan ekspresi kesakitan yang hampir tak tertahankan.
agar orang-orang tidak menaruh kasihan pada saya.
yup. saya tidak suka dikasihani dalam kondisi seperti itu.
semakin menambah rasa sakit di hati saya.

14 april
saya ke RSSA (lagi).
dengan kondisi kaki yang lumayan membaik.
dengan suasana hati yang lebih baik.
tanpa saya sadari bahwa sakit ini lebih lama sembuhnya dari yang sebelumnya.


meskipun kali ini lukanya tak separah yang pertama.
tidak sampai berdarah-darah kemana-mana.
tapi cukup menganggu jika dibuat jalan.
untuk kali ini, saya tidak berharap akan kembali lagi ke RS ini.
apapun kondisinya,
terutama menyangkut masalah kaki.

hari ini 15 mei
saya kembali lagi ke RSSA.
yup, hari ini.
seperti yang sebelumnya,
ada banyak hal yang saya temui disini.
baru saja saya masuk ke ruang IRD, sudah terdengar suara jeritan anak kecil.
melihat wajah ibu-ibu yang menangis.
melihat anak kecil digendong dengan tangan berbalut gips,
melihat seorang teman sebaya terluka gara-gara main bola,
melihat para dokter memeriksa pasien,
dan melihat ruang periksa saya dulu,

rasanya sudah sesak,
nafas saya seolah-olah ikut terengah-engah mendengar tangis mereka,
keluh mereka,
wajah sedih mereka,
ya Alloh

saya benar-benar ada di tempat ini lagi.
di tempat yang dulu pernah saya kunjungi.
dengan luka di kaki yang bener-bener parah.
tapi dengan luka itu, saya diingatkan untuk selalu bersykur.
atas semua nikmatnya.
karena mungkin selama ini saya lupa bersyukur.

kali ini saya tidak bertemu dengan beliau.
dokter yang memberi pelajaran hidup pada saya.
tentang berartinya hidup ini.
saya senang karena tidak bertemu beliau.
karena memang kaki saya sudah sehat.
semoga tidak akan kambuh lagi.

saya disini lagi,
di RSSA ini
memang bukan untuk (kembali) memeriksakan kaki ini,
tapi untuk mengantarkan seorang sahabat.
:)

3 bulan berurutan ini
setiap pertengahan bulan
saya ke rumahsakit ini
hew,,
dan saya tidak pernah berharap
bahwa bulan depan saya ke RS ini lagi
apapun alasannya
amin

cukup hari ini saja saya berkunjung kesini
dan tidak akan kembali untuk berobat,
semoga
amin ya Rabb,
ataupun untuk mengunjungi kerabat yang sakit.
karena saya berharap
semoga kita selalu dalam keadaan sehat.
:)

Selasa, 20 April 2010

Buat saudara-saudaraku...

Hari-hari ibarat rajutan waktu yang terburai...
semakin lama,ia makin mendekati tepi ...dan akhirnya hanya tinggal benang yang tak terpilin lagi

Ada sakit yang sering menemani hari-hari kita..
ada gelisah ketika mata-mata lain melihatnya..
menyaksikan di balik pintu dengan tatapan kasihan, atau penghinaan
sedang kita..........ingin rasanya lari, bersembunyi dari suara dunia

Ada sedih tatkala julukan pesakitan itu ditujukan pada diri ini
Ketika "Kenapa harus mencari orang jauh...?anda kan suka sakit-sakitan...mending cari orang dekat saja"
Ya Allah.............

kadang kita benci kan untuk di ketahui orang lain
kita benci untuk dikasihani, kita benci untuk diperhatikan...
tak ingin rasanya meninggalkan cinta di hati orang2 yang kita sayangi karena sakit kita...

Saudaraku...
Bantu aku bertahan...dengan sakitmu..kau ajak aku bersabar...
dengan sakitku aku berusaha bertahan...
dan dengan sakit kita...kita berusaha saling menjalin dan menjaga sebaik-baik peringatan darinya

Moga sakit yang terasa tidak menjadi beban
semoga sakit ini adalah anugrah di antara tangis yang tak dimengerti mereka yang sehat
karena kenikmatan mengingatNya hanya ada pada mereka yang merasa

Bersabar adalah sebaik2 baik cara
dengan kaki yang pincang dan berdarah darah...Allah telah meminimkan kemungkinan kita berjalan ke tempat2 maksiat... Allah menggugurkan dosa2 di antara jari2 kaki

Dengan organ-organ yang nyaris sering bermasalah...
Allah ingin mengingatkan kita tentang sebaik2 peringatan, yaitu KEMATIAN

Dengan ujian sakit yang bertubi-tubi...da ujian hisup yang terus menerus
Allah ingin melihat kita menangis dalam malam2 sunyi
Allah rindu pada air mata yang mengalir pada wajah dalam balutan mukenah putih itu...
Allah masih ingin lama melihat wajah2 yang memohon itu...

Allah terlalu baik dengan memberi rasa sakit dan ujian
karena kaki kita terlalu baik untuk menginjak bara yang akan melelehkan otak kita
Allah terlalu baik untuk mengunci kita lama2 dalam neraka
sehingga Dia memberikan sakit2 ini dan ujian yang tak henti.......
Insya Allah..........

JANGAN BIARKAN AKU MENGELUH........
JANGAN BIARKAN AKU MENANGIS...
JANGAN BIARKAN AKU JAUH DARINYA KARENA SEMUA INI

Kita sama..
satu..dalam apa yang kita rasa
semoga kita bisa saling menguatkan dan mengingatkan

Rasa sakit itu Indah...................
Semoga..AMIIn...

dikutip dari catatan fb seorang kakak >>hafsah_mifta
semoga Alloh slalu menguatkan setiap langkahmu.
amin

Sabtu, 17 April 2010

Untuk 21ku

Cepat sekali waktu berlalu. Mengalir tak pernah berhenti. Jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik, bergerak. Waktu tak dapat ditunda, tak dapat ditahan dan tak mungkin ada yang mampu mengulang. Itu artinya, usia kita pun berkurang. Kita... semakin dekat ke liang lahat. Entah, apakah pertambahan dan perguliran waktu itu, berarti mendekatkan diri kita pada kenikmatan surga. Atau mendekatkan kita pada kesengseraan neraka. Nauzubillah....

Rasul SAW menyifatkan cepatnya perjalanan waktu kehidupan seperti perjalanan seorang musafir yang hanya sejenak berhenti di bawah pohon di tengah perjalanan yang amat panjang. Para ulama juga banyak menguraikan ilustrasi tentang hidup yang amat singkat ini. "Umurmu akan mencair seperti mencairnya es, " kata Imam Ibnul Jauzi. (Luthfu fil Wa'z, 31)


Semoga Allah memberkahi sisa usia kita. Permasalahan terbesar setiap orang adalah ketika kecepatan umur dan waktu hidupnya tidak seiring dengan kecepatannya untuk menyelamatkan diri dari penderitaan abadi di akhirat. Ketika, usia yang sangat terbatas itu tidak berfungsi sebagai pelindung diri dari beratnya adzab dan siksa Allah SWT. Di saat banyaknya hembusan dan tarikan nafasnya tak sebanding dengan upaya dan jihadnya untuk terhindar dari lubang kemurkaan Allah. Ketika jumlah detak jantung dan aliran darah yang di pompa di dalam tubuhnya, tak sebanyak gerak dan tingkahnya untuk menjauhi berbagai kemaksiatan yang dapat memunculkan kesengsaraan akhirat.

17 April 2010
setaun umur saya berkurang..
alhamdulillah atas sgala nikmatNya slama ini
smoga disisa umur ini bisa lebih barokah
amin

21 taun ini,,
banyak yang terjadi
banyak nikmat yang diberi
banyak kesalahan dan dosa yang saya lakukan
terlalu dan sangat banyak bahkan
Astaghfirullah

ada yang beda di 21 taun ini
tidak seperti 20, 19, atau umur sebelumnya
yup,,masih dengan kondisi sakit
masih dengan kondisi seperti kemarin
semuanya ada masanya
untuk kali ini, kebetulan saya sedang sakit
dan semoga hari esok, ada masa lain yang lebih baik dari sekarang
amin

sakit, inilah nikmatNya
saya pernah merasakan sehat
hingga saya bisa merasakan yang namanya sakit

semoga berkurangnya umur ini bisa membuat saya lebih baik
memanfaatkan sisa umur yang ada dengan lebih baik pula
dan sakit ini semoga segera pergi
tidak akan pernah kembali lagi
amin

terimakasih untuk semuanya
atas doanya hari ini
orangtua, saudara, teman-teman, dan semuanya saja
yang sudah mengirimkan doa pada saya via sms, fb, YM (situs jejaring sosial dkk), melalui telepon, dan ucapan langsung
semoga segala kebaikan selalu buat kita semua
semoga selalu diberi yang terbaik oleh Alloh
amin

buat semuanya>> luv u cz Alloh

Rabu, 14 April 2010

Berharganya Hidup Ini

sebuah catatan hidup saya
untuk hari ini,
14 April 2010 -- @ RS Syaiful Anwar Malang

saya memang paling ngeri dan paling malas kalau diminta ke RS, ketemu dokter, apalagi disuntik n minum obat.
dari dulu juga seperti itu.
sampai ibu saya harus berjuang susah payah hanya untuk memaksa saya mau ke dokter dan minum obat.
itu terjadi kalau sakit kan dan setiap orang pasti gk ingin sakit.
termasuk saya.

makanya, sebisa mungkin saya berusaha untuk tidak sakit. biar tidak perlu ke dokter dan minum obat.haduw, rasanya ngeri sekali.
haha..alay

tp pada kenyataannya, ketika Sang Penguasa memberikan sakit ke saya, ya itulah yang harus diterima. harus bersyukur pula cz masi diberi sakit. berarti saya bisa menikmati indahnya sehat.


masih seperti sakit yang pernah saya ceritakan dulu di blog ini, kali ini dia kembali. menggerogoti sel-sel tubuh saya yang ternyata tidak cukup kebal untuk melawannya.
jujur memang, awalnya saya marah dan kecewa ketika harus menerima sakit ini kembali. belum genap sebulan saya dinyatakan sembuh. dan ternyata hari ini saya sakit lagi.

sakit ini juga yang memaksa saya untuk kembali periksa ke dokter, tepatnya di spesialis kulit RS Syaiful Anwar Malang.
dari awal saya mau berangkat ke RS, entah kenapa saya merasa senang sekali. yup. saya senang. seakan-akan ada harapan untuk kembali sembuh di RS itu. kembali bertemu dg seorang spesialis kulit.

menemui beliau kembali, seperti sebulan yang lalu, tp dengan suasana hati yang berbeda. kali ini saya merasa senang, lebih banyak senyum dan serasa gk ada beban.
banyak yang saya peroleh hari ini dari beliau. sebuah pelajaran tentang hidup.

ketika di awal beliau mengatakan tentang penyakit saya, mengatakan sebuah vonis tentang sakit saya, menyakitkan memang. saya sempat speechless untuk beberapa saat. tidak perlulah saya mengatakan vonis macam itu disini. haha
tapi, kata-kata dan motivasi yang diucapkan beliau benar-benar mampu membangkitkan semangat saya untuk lebih menghargai hidup ini.
inilah beberapa kalimat beliau yang berhasil saya rekam di memori saya:

- ketika saya bertanya kenapa saya merasakan sakit ini sekarang (padahal dulu saya belum pernah sakit semacam ini), beliau mengatakan bahwa "bersyukurlah, alhamdulillah, subhanalloh kamu diberi sakitnya sekarang, untung tidak dari lahir dulu". benar juga kata beliau, seandainya sejak lahir saya sakit seperti ini, pasti lebih menyakitkan. alhamdulillah

- ketika saya bertanya, apa yg harus saya lakukan dengan sakit ini, beliau menjawab dengan penuh bijaksana, "bermunajatlah pada Alloh, jangan pernah mendewakan obat." sekali lagi, saya benar-benar kagum dengan beliau. karena Alloh lah yang memberi sakit ini. Alloh juga yang akan mencabutnya. dokter dan obat-obatan itu hanyalah perantara bagi kesembuhan kita. jd, tetap berusaha berobat dan tak lupa untuk berdoa.

- ketika saya bertanya, apa saya perlu istirahat dirumah dan tidak pergi ke kampus, beliau menjawab, "kalau ingin istirahat, maka kamu harus istirahat seumur hidup. sakitmu bukan penghalang untuk kuliah. buktinya kamu masih mampu jalan sampai RS ini. tetaplah bekerja dan kuliah. pikirkan masa depanmu. terima sakit ini dengan sabar." haha..iya benar sekali. yang sakit kan kaki saya, bukan otak saya. bukan penyakit dalam yang membutuhkan banyak istirahat. jadi, masih kuatlah kalau dibuat jalan-jalan. sekalipun rada pincang. hehe.

itulah beberapa kalimat yang berhasil saya rekam di memori otak saya. masih ada beberapa kalimat lagi sih sebenarnya. tapi saya rasa bagian ini tidak perlu ditulis disini. hehe. hanya untuk saya dan untuk sakit saya ini. yang penting disini, saya hanya ingin berbagi, betapa berharganya hidup ini jika kita mau mensyukurinya, menerima dengan lapang dada setiap kondisi yang ada,jangan mudah menyerah karena suatu kondisi yang dijatuhkan pada kita. tapi berpikir bagaimana dengan kondisi yang sedang down ini kita mampu untuk lebih banyak lagi melakukan hal-hal bermakna untuk hidup ini. dan yang pasti, saya ingin membangun pikiran positif pada diri saya ini.

saya disini, di bumi ini, alhamdulillah masih bisa tersenyum sampai detik ini. terimakasih untuk indahnya hari ini. hari yang mengubah pemikiran saya juga, bahwa bertemu dokter dan ke rumah sakit tidak selalu mengerikan. karena banyak hal positif pula yang bisa saya ambil dari sana.

keep smile :-) n jaga kesehatan selalu...

Sabtu, 20 Maret 2010

Kisah Sepotong Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tersebut. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara. Lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yang berada diantara mereka.

Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si pencuri kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itu sempat berpikir: “kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!”.

Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa diwajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir: “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.

Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela nafas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih”.

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, ia menahan nafas dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, di depan matanya!!!

Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih. Dan dialah pencuri kue itu!

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang slalu salah

Orang lainlah yang patut disingkirkan

Orang lainlah yang tak tahu diri

Orang lainlah yang berdosa

Orang lainlah yang slalu bikin masalah

Orang lanlah yang pantas diberi pelajaran


Padahal

Kita sendiri yang mencuri kue tadi

Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih


Kita sering, mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain.

Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

Dikutip dari http://aslamiyah.cybermq.com/post/detail/10466/kisah-sepotong-kue