Pages

Sabtu, 31 Juli 2010

Bunga

dia
adalah saudara terbaik bagi kami
yg selalu memberi kesejukan di hati kami

saya menangis krna dy pindah dr sini
pindah sebelum kami semua sama2 lu2s

kami masuk ke rumah ini, RF, bersama-sama
tp dy yg harus pergi lebih dlu
pindah
untuk alasan yg memang harus kami mengerti
yg dy sendiri jg berat untuk melakukannya

ketika saya sakit hati atau mungkin patah hati
saya tidak menangis separah ini
tp kali ini benar2 beda
dy adalah sahabat, kakak, teman cerita, teman satu kamar saya
yg selalu ada
yg selalu ada di saat apapaun

saat saya sakit parah dlu
saat saya hampir tidak bisa jalan
saat dokter memvonis bahwa sakit saya tdk bs sembuh 100%
dy ada
dengan kata2 yg selalu menyejukkan hati
dengan nasehat2nya
dengan semua ilmunya
dengan taujih islamnya
yg memberikan semangat pada saya
bhwa saya akan baik2 saja
bhwa saya akan sembuh
bhwa Alloh akan slalu ada bwt saya

ini malam terakhirnya dy drumah ini
dRF tercinta
mulai besok
tidak akan ada lg
sosok saudara yg slalu antusias menanyakan gmn kabar saya tiap hari
gmn kuliah saya
apa saya sdh makan atau belum
apa saya lg bnyak tugas
kenapa saya lum tidur jg ketika tengah malam dy terbangun dari mimpinya
dan yg selalu menunjukkan saya ke jalan yg benar
:D

3 taun bukan waktu yang singkat
bukan saja membentuk ikatan persahabatan
tapi jg ikatan persaudaraan

semoga persaudaraan ini akan tetap ada
meski beda rumah
meski udah g jadi satu kamar kos lg
semoga Alloh akan slalu melindungimu
saudariku

krna ini memang taun terakhir kita kuliah
amin ya
moga lu2snya bareng
jd hari ini hari terakhir kita, di RF
sama teman2
berada di satu tempat tinggal
satu rumah

dan tangisku pun makin g karuan
pas lihat semua barang2nya sdh dipacking
T.T
mgkn alay ya
tp saya memang bener2 benci perpisahan
apapun alasannya
kita masuk rumah ini bareng2
kuliah satu angkatan
tapi dy keluar dr rumah ini lebih dlu

satu yg paling penting
saya tidak ingin dy melihat saya menangis
haha
jaim

jarang2 nangis kq saya
sekali nangis bisa g berhenti2
y ky hal ini
wkwkwk

yup
beda rumah boleh
beda kosan boleh
tp kita masi saudara

bunga...

31 Juli 2010 23.31
hari terakhir dy disini
tinggal bersama kami

Rabu, 28 Juli 2010

Untukmu Calon Suamiku

Untuk Calon Suamiku

Bila Allah mengizinkan kita bertemu kelak . . .
Bila Allah mewujudkan takdir pernikahan kita kelak . . .
Dan bila kemudian disaat kita hidup bersama, lantas terlihat sisi salah pada diriku, semoga Allah mengkaruniakanmu kemampuan untuk melihat sisi baikku. Sungguh Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19].

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)


Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. bukankah kurang bijaksana bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu? Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.


Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang,

“Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai calon suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.
Duhai Calon Suamiku…


Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.


Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.


Ya Allah,


Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Engkau-lah yang telah menentukan hatiku jatuh pada lelaki ini,
jadikanlah cinta ku pada calon suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,


jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu

Ya Allah,

Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

Amin ya rabbal ‘alamin.

Ps: dari catatan fb seorang teman